Perusahaan browser asal Norwegia, Opera mendirikan sebuah kantor baru di Singapura. Kantor ini akan menjadi kantor mereka yang ke-5 di Asia dan kantor ke-17 mereka di dunia.
Melalui sebuah rilis pers, Opera menyatakan tujuan pembangunan kantor baru di Singapura ini adalah untuk mengembangkan bisnis periklanan perusahaan di pasar Asia dan bekerja dengan operator dan para pengiklan merek untuk membantu mereka lebih menjangkau pengguna mobile internet.
Selain itu, kantor di Singapura juga akan menjadi kantor penghubung Opera untuk beroperasi di Asia Pasifik, seperti China, Korea dan negara Asia Tenggara lainnya.
Tove Selnes, selaku VP dari Human Resources Opera menyatakan, “Opera memiliki kantor di Cina, Jepang, Korea, dan Taiwan untuk memberikan dukungan kepada klien dan menumbuhkan basis pengguna kami. Selain empat negara di Asia tersebut, kita juga telah melihat pertumbuhan besar bisnis operator kami dalam beberapa tahun terakhir di APAC. Masuk akal bagi kita untuk juga memiliki kantor di Singapura, sehingga kami dapat menawarkan dukungan yang lebih cepat untuk mitra kami. Singapura menawarkan lingkungan yang ramah bisnis, dan lokasi strategis geografis sangat cocok untuk Opera.”
Opera dikabarkan memiliki 300 juta pengguna aktif di seluruh dunia dengan lebih dari 60 miliar impresi setiap bulannya. Angka yang cukup bagus untuk periklanan.
Baru-baru ini, Opera beralih dari sistem Android ke sistem browser rendering seperti Safari dan Chrome. Di Asia, Opera akan bersaing dengan browser yang dibesut Tencent (Browser One) dan UC Web (Browser UC) yang dikatakan memiliki lebih dari 400 juta pengguna.
Meskipun demikian, Opera melakukan hal yang baik dalam kemampuan menyimpan data pada browser Opera Mini baik di featured phone dan smartphone. Dari lima negara utama bagi pengguna Opera Mini di dunia, tiga di antaranya di Asia yaitu Indonesia, India dan China.